Tiap nge-cek daftar pembaca di blogku, pasti aja iklan Film bandara yang kebanjiran para pembaca. Padahal sudah 4 bulan lebih iklan itu saya posting dan sudah ga’ di halaman utama lagi. Tapi sampai hari ini tetap aja ada yang negokin itu, mulai dari Indonesia, amerika, belanda, entah mana lagi. Hehehe… Bahkan sampai diposting sama kaskuser, ada juga yang minta request untuk diapload.

Sorry bro and sis, filmnya belum bisa diputar di bioskop kesayangan anda, karna beberapa sebab (ga lulus lebel bioskop). Duh sorry banget ya. Thank buat band ribas atas lagunya ,hehehe... Lagunya kita jadiin OST film kami loh, pas banget sama judulnya “BANDARA”. Walau bagaimanapun karya kita masih terdapat
banyak kekurangan, namanya juga para pemula. Editing suara masih belum begitu memadai, karna alat yang sangat minim.

Sebenarnya saya malu nongol di film ini sebagai aktor antagonis, setiap ketemu orang pasti diledekin. “kok tega banget ya sama anak baru, nyuekin seenaknya”. Begitulah komentar para penonton usai menikmati film kedua karya Papyrus. Cape dee... Oh iya, Buat sutradara Ketia Cinta Bertasbih, terimakasih atas masukannya. Jarang-jarang loh karya kita bisa ditonton sama sutradara terkenal seperti Pak Choirul Umam. Terimakasih juga untuk Prof. Dr. Din Syamsudin atas kontribusi dorongan semangat, sehingga kita bisa belajar berdakwah lewat media audio visual.

Cuplikan singkat isi Film Bandara:

Pesawat Kuwait air line mendrat dengan sempurna di bandara negri 1001 menara. Tanah itu berbeda dari tanah yang subur walau penuh bencana. Tanah baru ini tanah tandus. Pasir kuning yang menumpuk menjadi gurun dan berbentuk gunung-gunung yang hanya ada dua benda ciptaan Allah. Pasir dan batu. Walau begitu , udara sangat terasa dingin. Kata orang walaupun sahara, Mesir memang bemusim empat. Panas, gugur, dingin dan semi. Loading di atas mengawali kisah petualangan mahasiswa baru yang menuntut ilmu di Cairo. Ia dihadapkan dengan berbagai macam rintangan, wajar donk kalau diantara mereka ada yang mengeluh. Apalagi dikejutkan dengan bahasa penduduk pribumi yang sangat berbeda dengan apa yang mereka pelajari di tanah air... cerita selengkapnya bisa anda tonton di lembaga seni budaya PP Muhammadiyah Jakarta.





















Genre : Drama Dokumenter
Pemain : Affan Ardian, Istianah, Rahmadi Wibowo, Wahyudi Abdurrahim, Saifudin Zuhdi, Dedi Jamaluddin, Misbachul Munir
Sutradara : Mufti Afif
Editor : Rudi Candra, Saifudin Zuhdi
Naskah : Rudi Candra & A ginanjar S
Produksi : Lingkaran Sastra PAPYRUS Cairo & Diandra El-Ikhlasy Production
Tayang : 21 Februari 2007
Klasifikasi Penonton : 13 Tahun Keatas (13+)


Masih ingat dengan pithecantropus erectus, konon makhluk ini adalah nenek moyang manusia berasal dari manusia kera. kemudian ber-evolusi menjadi manusia modern seperti saat ini. Darwin mengatan bahwa makhluk dengan struktur sel yang komplek berasal dari yang kurang komplek. Adanya kehidupan mulai sekitar 3.9 milyar tahun yang lalu. Dan mulai berkembang secara sistematis (berurutan) sejak jaman Kambrium (sekitar 600 juta tahun yang lalu).

Teori evolusi ini lahir sebagai akibat ketidakpercayaan Darwin terhadap adanya pencipta dan juga tentang adanya penciptaan. Ketika dihadapkan dengan kemajuan IPTEK sendiri, terutama menyangkut genetika, teori ini terbukti kekeliruannya karena setiap makhluk hidup mendapatkan bentuk fisiknya dari gen induk yang tidak akan pernah berubah atau berevolusi seperti yang dikataka Darwin.

Teori di atas juga disangkal oleh seorang doktor berkebangsaan Amerika, profesor dalam bidang ilmu kandungan berkata pada muktamar yang diselenggarakan oleh Kerajaan Saudi Arabia di Riyadh, “Nash-nash al-Qur`an memaparkan rincian yang lengkap tentang proses pertumbuhan manusia, dimulai dari tahap tetesan mani sampai pada tahap pertumbuhan menjadi tulang dan tubuh”. Dan katanya, “Belum ada dalam sejarah manusia, ditemukan paparan tentang peroses pertumbuhan manusia yang gamblang seperti ini”.

Allah berfirman dalam surat al-Mu`minun,

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci-lah Allah, Pencipta yang paling baik”. (Al-Mu`minun: 12-14)

Dapur Redaksi

Pembaca setia blogger yang kami cintai. Sekali tidak menyapa pembaca, rasanya sekian lama kita tidak berjumpa. Sengaja atau tidak, yang dien rasakan adalah kesibukan tiada henti (males kalee). Berkali-kali ShoutMix blog ini ngoceh, di sana para blogger dan beberapa pembaca setia menanyakan kapan postingannya terbit. Ada juga yang bertanya, "kok PRnya ga dikerjakan?..." Em, lagi-lagi kesibukan dan kemalesan penyebab itu semua. Hehehe... I'm so sorry mas Ariel.

Selain ngeblog, kita dituntut terus untuk selalu jalan berbarengan. Sehingga menjadi pribadi yang pintar pikir dan pintar sosial. Ya, silaturrahmi merupakan tali yang harus senantiasa kita rajut, jangan biarkan kusut, sehingga samudra persaudaraan kian menyusut. Di sanalah tempat kita mengkaji dan berbagi.




Terima kasih banget buat para blogger atas Awardnya. Penghargaan diatas itu dari embak Hellen yang sering nyapa dan ngasi doa. So dari Embak Lyla yang sering bagi resep masakan, dien disini niru loh. Soalnya Bunda di tanah air ga pernah ngajarin masak, hehehe... Em juga dari Acy , postingannya tambah keren (gokil abis). Maaf kalau akhir-akhir ini jarang baca...

Thank banget, dien ucapin jazakumullah kepada temen-temen blogger yang selalu terus memberikan dukungan, masukan dan keritikannya. Sampek-sampek ada yang ngecap liberal. Wow... kok bisa nyelonong ke situ...



Hilal sebagai objek utama dalam menentukan awal bulan merupakan benda (fenomena) angkasa langka yang tak semua orang dapat dan mampu melihatnya. Perubahan penampakkan wajah bulan setiap harinya, seperti yang terlihat dari bumi, adalah sebagai akibat posisi relatif bulan terhadap bumi dan matahari. Karakter pergerakan bulan dimualai dari kemunculannya berbentuk hilal yang tipis seperti sabit, semakin hari semakin membesar membentuk setengah lingkaran. Lalu membentuk bulat sempurna, kemudian mengecil, menipis, dan kemudian hilang. ketika muncul lagi sebagai sabit di sore hari itulah awal waktu dari sebuah bulan.

Karakter bulan sabit pada kemasan kartu lebaran di atas adalah: Waning Crescent atau Second Crescent (al-hilal a-tsany), yaitu masa setelah berlalunya at-tarbi’ al-tsany, dimana cahayanya menutupi sebagian kecil bagian kanan yang berbentuk seperti hilal. Ini menunjukkan fase bulan tua. Hendaknya gambar bulan sabit tersebut adalah Waxing Crescent (bulan sabit yang menghadap ke kiri dan agak condong ke atas), karena Idul Fitri tepat pada tanggal 1 Syawal bukan tanggal 24 atau 27.

Karakteristik Hilal dan Fas
e-fase Bulan:

















1. Crescent (hilal), yaitu posisi (manzilah) pertama bulan ketika menuju langit utara, yang jika memungkinkan akan terlihat di ufuk barat setelah matahari terbenam. Kejelasan bentuk hilal dari satu bulan dengan bulan lain berbeda-beda, masa muncul dan terlihatnyapun berbeda-beda, yaitu antara 10 s.d. 40 menit. Bentuk hilal hari-hari berikutnya akan semakin jelas dan membesar, hingga mencapai 6 hari 16 jam 11 menit hilal akan beralih pada posisi dan bentuk lain yaitu first quarter (at-tarbi’ al-awwal).
2. First Quarter (at-tarbi’ al-awwal), adalah bulan yang telah memasuki ¼ peredarannya pada bumi, yaitu mulai dari hari ke-7.
3. First Gibbous (al-ahdab al-awwal), yaitu bulan yang sudah mulai mendekati ufuk timur, dengan bentuknya yang sudah semakin membesar, yaitu telah sampai heri ke-11, dengan lengkung sabit menghadap ke timur.
4. Full Moon (al-badr), yaitu bulan yang telah mencapai usia pertengahan dimana posisinya tepat berhadapan dengan metehari, dan bentuknya telah bulat sempurna.
5. Second Gibbous (al-ahdab al-tsany), yaitu masa setelah berlalunya full moon (al-badr) yang hampir seukuran dengan al-hadab al-awwal namun dengan arah lengkung sabit yang berlawanan (menghadap ke barat).
6. Second Quarter (at-tarbi’ al-tsany), yaitu masa bulan yang telah berlalu sekitar 22 1/8 hari yang mirip at-tarbi’ al-awwal, namun dengan arah lengkung sabit yang berkebalikan, yang terus bergerak sedikit demi sedikit menuju arah ufuk barat.
7. Second Crescent (al-hilal a-tsany), yaitu masa setelah berlalunya at-tarbi’ al-tsany, dimana cahayanya menutupi sebagian kecil bagian kanan yang berbentuk seperti hilal.
8. Wane (al-mahaq), yaitu masa sampainya bulan pada peredaran sempurna, dimana bumi, bulan, dan matahari dalam posisi sejajar (pada garis bujur), yang disebut dengan konjungsi/ijtimak (halah al-iqtiran), dan nyaris tidak terlihat dari bumi dikarenakan gelap (bagian bulan yang menghadap ke bumi adalah bagian yang gelap/tidak disinari matahari).









Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum